someone like you

11 Mei 2012

ja ja Jawa Barat euy..

Bersuntuk-suntuk pagi ini karena server yang mati gue nyoba blog walking sebentar. Setelah menjelajah beberapa lama tanpa tujuan akhirnya gue terdampar di suatu halaman blog seorang guru sejarah *isinya juga pelajaran sejarah semua* Gue tertahan agak lama (sangat lama -Red) di postingannya yang dikasih judul Kerajaan Padjajaran. Well- gue ngerasa menemukan beberapa fakta baru tentang kerajaan Padjajaran ini. Gue juga baru tahu dari artikel itu kalo ternyata si Nararya Sanggrama Wijaya (Raden Wijaya) yang disebut-sebut sebagai pendiri kerajaan Majapahit itu lho, adalah anak dari Rakean Jayawardhana (putra mahkota kerajaan Sunda) dengan Dyah Lembu Tal (putrinya Mahesa Campaka dari kerajaan Singasari) Yaaahh....ternyata penguasa majapahit yang diagungkan itu juga masih punya garis keturunan dari sunda yah???hehehheee.....

Sebenernya ide gue berawal dari fakta bahwa kebanyakan orang Sunda tidak berkenan bila dianggap sama dengan orang Jawa. Atau disebut Orang Jawa lah.ini juga pengalaman pribadi gue sama *Ehhm.. Mantan pacar yang secara Etnis adalah Jawa. Gue sering ledek-ledekan kaya gini "Dasar Jawa" atau "Dasar Jawa koek" pokoknya kata2 itu intinya bernada mengejek/menggoda. Padahal baik etnis Sunda ataupun Jawa sama-sama tinggal di suatu pulau yang disebut Pulau Jawa kan?? Gue juga enggak terlalu ngerti kenapa kebanyakan orang Sunda tidak terlalu suka dengan orang Jawa *kecuali Bonek sama Viking yooo Pisss. Bahkan di beberapa daerah di Sunda masih ada peraturan adat yang menyatakan "mengharamkan" keluarganya menikah dengan pihak dari timur (Majapahit •Red). Kenyataan ini sedikit *Ehhm.. Menyesakkan dada kalo inget biar Sunda,biar Jawa,biar Madura tetep Indonesia kan???

Okee lanjut....
Peraturan adat dan sikap "permusuhan" antar kedua etnis itu (mungkin) menurut gue cikal bakalnya adalah sebuah perjalanan sejarah yang disebut Perang Bubat (jalan cerita perangnya cari di wikipedia aja). Semua itu memang ada sejarah yang mengukuhkannya, walaupun ada perbedaan versi antara versi Jawa dan versi Sunda. Siapa itu Jawa siapa itu Sunda? Tapi masalhnya jadi lucu karena wilayah yang mayoritasnya dihuni oleh etnis Sunda disebut dengan Jawa Barat. Jawa juga bukan?? Atau gini temen gue yang asli Solo tuh si Bayu namanya. Tiap dia mau pulang kampung terus gue tanya "Mau kemana Bay?" dia pasti jawab "Pulang ke Jawa." Nah Lho hahaha....bukannya ini juga udah "Di Jawa???"

10 Mei 2012

Mentok

Gue inget alur cerita dari sepotong cerpen yang pernah gue baca di perpus waktu SMA dulu. Pengarangnya lupa siapa hehehe....ceritanya tentang seorang perempuan yang enggak punya mulut. Seperti itu deh kira-kira keadaan gue sekarang. Buat gue menulis itu ibarat obat yang harus rutin gue konsumsi supaya pikiran tetep bisa berpijak di relnya. Saat nulis gue ngerasa jadi orang paling jujur. Gue tulis hal-hal yang ingin gue tulis, altough menurut beberapa orang tulisan gue terlalu "mengekspose" hal-hal yang seharusnya "KITA" keep untuk kita sendiri aja. Saat gue rasa teralu banyak hal-hal yang harus kita"keep" disini *menurut batasan umum* (enggak tahu kenapa batasan umum dan batasan gue selalu berbeda) gue kehilangan point yang mau gue tulis. Rasanya tahu ga?? Analogi yang paling tepat ya seperti perempuan yang enggak punya mulut di cerpen itu. Gue sakit (mungkin iya) dan gue enggak bisa dapetin obatnya. Tapi kadang-kadang gue juga takut. Gue ragu buat nulis, karena gue takut suatu saat nanti gue akan menyesal atas hal-hal apa saja yang udah gue tulis. Gue takut gue bakalan ketakutan buat ngebaca tulisan gue sendiri. Gue takut karena pernah gue tulis gue malah enggak bisa lupa sama hal-hal yang mungkin lebih baik kalo gue lupain aja. Gue takut terlalu berlebihan menyampaikan emosi gue di tulisan. Walaupun kenyataannya emosi itu yang gue rasain saat gue nulis. Tapi emosi kan seperti ombak di pantai, yang terkadang tenang dan kadang tak terkendali. Lama banget kan gue ga posting satupun tulisan di blog? Gue lagi banyak berfikir dan "menulis" dalam ingatan tentang hal-hal apa aja yang mungkin akan jadi baik buat kita semua.