someone like you

31 Okt 2011

both 2 sides are mine

Aku tahu setiap pagi yang datang saat matahari mulai mendekat itu, yang orang-orang menyebutnya dengan kata fajar. Aku selalu terbangun sebelum fajar. Dan tentu saja ingatan terkutuk ini selalu tidak bisa menghapus setiap sentimetir tubuh kita yang begitu dekat dengan kenangan. Dan aku tahu hari ini adalah tepat enam bulan setelah berlalunya pertemuan terakhir itu, yet my memory is still unforgetting on every little detail that happen on his room. Aku udah bilang berkali-kali, mungkin aku bisa saja memaafkan, tapi aku akan sangat sulit untuk melupakan. Aku pergi, aku melanjutkan kehidupan yang lain yang pelan-pelan meniadakannku dari samping mu. Tapi aku juga tidak bisa sepenuhnya pergi, menghilangkan dirimu. Aku hanya tidak lagi menjadi bagian dari peristiwa-peristiwa yang kau alami. Dan kita tidak lagi melihat fajar terbit di hari yang sama, dengan awan yang sama, dan jendela yang sama, dengan suara azan subuh yang sama. Hidup harus terus dilanjutkan bukan? Bahkan jika kau sendiri tak menginginkan hidup ini. Maka aku tidak akan membiarkan hidupku berjalan hanya bertumpu pada setiap kenangan dan kesedihan itu sayang. Kita di ciptakan dengan dua kaki. Dan saat ini aku menyadari bahwa ada kaki kebahagiaan selain kaki kesedihan. Aku tidak akan berjalan terpincang-pincang dengan satu kaki saja. bukankah itu sangat menyulitkan sayang? ya..ya..ya... Belajar berjalan dengan dua kaki juga bukan perkara mudah. Tanya saja pada adik kecil kita yang berulang kali jatuh, mencari pegangan, dorongan semangat dan kekuatan dari kedua orang tuanya. untuk itu tuhan yang baik, aku butuh kamu :)

28 Okt 2011

Yang galau yang meracau


Pinjem kata-katanya kak Fahd Djibran ni,
Percayalah, kadang-kadang menjadi galau itu perlu! Seperti menemukan bak mandi yang kotor dan dipenuhi lumut, kemudian kita merasa tidak nyaman dan ingin membersihkannya - menjernihkannya. Bedanya, saat galau, yang keruh dan perlu dibersihkan itu adalah kolam hati dan kolam pikiran kita. Itulah yang membuat kita tidak nyaman, gelisah, khawatir, bahkan putus asa. Dalam situasi-situasi seperti itu, mungkin kita perlu saat-saat sendiri: melihat ke dalam diri, berbicara dengan diri sendiri....




Ya..ya..ya... Benar sekali berbicara pada diri sendiri!!!! Buku yang sangat KEREN yang saya baca dalam 1 bulan terakhir ini. Saya tahu banyak yang sependapat dengan saya. Banyak juga yang melakukan hal-hal yang saya lakukan, memikirkan apa saja yang saya pikirkan, tapi hanya sedikit yang mau mengakuinya dengan jujur.

- SKIP -

Saya bukan orang yang akan tertarik dengan kerumunan banyak orang. Tidak...tidak... Saya yakin saya lebih berharga dari mereka semua yang hanya bisa meniru dan yakin dengan keyakinan mereka yang palsu. Munafik!!! Saya tahu saya bukanlah apa-apa bila dibandingkan dengan seluruh semesta dan sistem yang di rancang tuhan. Anggap saja saya adalah seorang petualang yang sedang mencari sesuatu entah, yang ada di suatu tempat entah. Saya akan menemukan "Rumah" saya sendiri. Bukan dengan kata-kata dan keyakinan yang di doktrin oleh kerumunan orang banyak.

27 Okt 2011

galau kacau racau lagi

  • Astaga... Masih aja kangen bebek. Kemana bebek???? Aku ga bisa kalo di suruh enggak mikirin bebek -__-"
  • Melototin HP *dua duanya* nunggu siapa tau bebek Tlp, tapi seringnya sih putus asa sendiri.
  • Tuhan enggak mau balikin bebek ma aku apa ya?? Kenapa bebek diambil? :(
  • Sulit melupakan bebek *buka buku diary*
  • tidur >> kebangun >> inget bebek >> ketiduran lagi >> mimpi ketemu bebek >> bangun lagi >> nangis >> ketiduran >> kebangun lagi >> .............. *kompres mata bengkak*
  • :(( :(( :(( :(( :(( :(( mimpiin bebek, pengen lagi tapi ga bisa tidur *istigfar*
  • Cepet banget tuhan ngambil bebek. kenapa aku dibiarin sendirian tuhan? Kenapa kenapa kenapa kenapa kenapa
  • Mestinya bebek ada di sini *meluk guling*

anak perempuannya pak Har

Ini selalu tidak adil. Hanya karena saya eh... kita ini wanita. Kenapa Rule nya jadi tidak terlalu mudah? Sebenarnya sudah belajar dari dulu untuk tidak mengintimidasi hati dan perasaan. Saya artikan itu sebagai sabar dan ikhlas ya, walaupun sebenernya dalam hati ngerasa belum iklas juga *namanya juga belajar* dan ah..ya menangis diam-diam itu, enggak perlu semua orang tau kan? i mean...sebenernya orang-orang di luar sana cuma pengen tau yang sedang terjadi dan bukan karena benar-benar peduli. oke enough....... Tapi walaupun mau protes sama semua orang juga kan tetep ga bisa maksa apa yang saya pengen kan? Pak Har benar tentang satu hal, bahwa membiarkan ilusi anak perempuan ini adalah keliru. Anak perempuan ini memang tidak boleh terus-menerus mengintimidasi hati nuraninya. Tapi pak Har salah dalam satu hal, anak perempuan ini memderita luka yang tidak terlihat. Kata-kata yang ia ucapkan dan harapan-harapan yang ia genggam tidak boleh diartikan sebagai upaya menipu diri. Justru sikapnya itu ibarat obat antiseptik yang mencegah infeksi dari luar.

26 Okt 2011

galau racau kacau

  • Dan lagi, terbangun karena apa????? Saya pikir ini sudah pagi. What???? Jam berapa ini?? 9.37 p.m .........Saya benar-benar BENCI musik sinetron itu!!!!!!!!!!aaaarrrrgggghhh...............Godness i just wanna sleep away.


  • Kecilin volume TVnya pliiiiisssss ................ Siapa saja di sana Hey......... -___-"


  • Ooooohh.....NO!!!!! Tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak.... Jangan insomnia. Jangan Saya pliss..Tuhan plisss kembalikan tidur saya yang tadi plissss kembalikan.


  • Dan Heeyy..............Kenapa??? Kenapa itu?? Kenapa jendela kamar saya terbuka begitu?? Kenapa kenapa kenapa kenapa kenapa??? Damn!!!!!!


  • Ah....... Gue Benci banget suara ranjang berdecit-decit begini. Ggggrrrrrrrr............... KAPAN GUE BISA TIDURNYA????? *teriak dalam hati*


  • Kalo gue bangun gue inget lo. gue mikirin lo dan gue enggak suka lo masuk-masuk otak gue!!! Tidur lagi plisss.... Mata, Otak, ayo tidur lagi yah..yah..yah...


  • :(( Bebek......................................
    :(( :(( Bebek................................................................
    Tuhan pliss seandainya Bebek ada di sini *mulai nangis deh*


  • Bebek kamu di mana sekarang *celingak-celinguk* Sendirian.


  • Dulu gue suka malam hari. Sekarang gue lebih suka tidur. Malam udah enggak buat lo jadi nyata se nyata dulu. Kembalikan tidur yang tadi tuhan kembalikan ayo kembalikan. kembalikan pliss...


  • Gue kangen bebek. Sekarang bebek udah enggak ada. Dan malam, dan Galau, dan Insomnia. Kembalikan tidur gue!!!! Kembalikan Bebek juga!!!!!

25 Okt 2011

Wanna be home

Seperti kemarin dan kemarinnya lagi aku malas pulang!!!!!! Kemurungan rumah dan kekacauan otakku saat berada di rumah selalu membuat pertahanan seperti ini setiap aku membuat rencana untuk pulang. Bagus!!!! Lalu kemana seharusnya aku "pergi" kalu bukan menuju "rumah"?? bukankah setiap orang selalu menginginkan rumah? Oh.... Tapi rasanya rumahku jauh sekali. Aku sadar minggu-minggu terakhir atau bahkan bulan-bulan terakhir ini selalu dihiasi kemurungan yang berlebihan. Aku butuh "rumah"!! Bukan rumah sekedar tempat untuk tidur, memejamkan mata yang tak pernah ingin terpejam di sana. - Rumah - itu tempat dimana semua orang ingin pulang. Bukan istana yang ingin kamu hindari, bukan? Rumah itu tempat aku merasa nyaman, tempat belindung saat aku tidak tahu lagi harus pergi kemana. Aku merindukan Rumah!!!!!!

@mention

Aku melirik lagi. Aku klik lagi user name nya di kolom search. Entah sudah ratusan, ribuan, atau jutaan kali. Padahal aku sangat sadar melakukan hal ini tidak akan membuahkan penyelesaian apapun dari masalah yang sedang aku hadapi. Malah sering kali aku hanya akan bertambah murung dan mendapati diriku dengan tatapan kosong di depan monitor sebelum tatapan seseorang kembali menyadarkan aku, bahwa aku masih ada di dunia nyata. Tidak...tidak.... Hidup dalam imajinasi memang menyenangkan dan kenyataan tidak selalu berjalan sesuai rencana. Tapi tetap saja aku melakukannya lagi, lagi, lagi dan lagi. damn..damn...damn...what i'd do to have you here, here, here,.... i wish you are here. Damn....damn...damn...what i'd do to have you near..near.. near.. i wish you are here!!!! :((

20 Okt 2011

ayro bercerita tentang boboii

Dua hari sudah Boboii menghilang. Tepat dua hari setelah tanggal postingan penyesalan saya dibuat. Kemana Boboii?? Apa yang terjadi dengan Boboii? Apa boboii sangat marah pada saya? Saya sangat ingin menyapa Boboii. Tapi saya khawatir kehadiran saya akan membuat boboii merasa tidak nyaman. Saya hanya menunggunya. Berharap Boboii segera memberi kabar, paling tidak saya tahu kalau Boboii masih punya cerita. Cerita yang akan dihembuskannya. Walau mungkin tidak ada yang bersedia dia bagi lagi dengan saya. Paling tidak ada yang bisa saya curi dengar, paling tidak saya tahu kalau Boboii ada.

"Wishkey bkin gw gaa sadarkan diri slma dua mlm,dan pagi ini bangun dgn kepala. Superberat dan terrnyata bikin gw bego!smlm gw nglakuin hal bego,bkn nyalahin mnman'y tapi. Memang gara2 gw yg ga sadarkan diri....dlm fasee "mabuk berat" iitu semua ketakutan2 meendominasi,bayangan2 masalalu dtg lagi...bikin parno smp akhir'y gw jalan kedapun ngambil piso niat bnuh diri,trus nyundut2in roko ke tangan dan akhir'y pingsan krn ga bisa nafas...bengek kambuh lalu muntah2 dikamar.DIA yg liat semua kejadian itu mlh blg..."Urg mah moal kadieu2 deui kapok!pek w rek modar mah sorangan tong mamawa aing"....
jika suatu saat gw ga update stat,ga ng-blog,ga hub lw....akan sangat wjar kl lw mikir gw udh mati."

"Ting" tanda pesan masuk dari YM berbunyi. Saya tengok berbaris baris huruf yang boboii ketik dalam kotak instan message YM. Terlepas dari apa pun isi tulisan boboii di YM pagi ini, perasaan saya adalah LEGA. Boboii ada, dan dia "menyapa" saya. Selalu dengan caranya yang Unik dan.... Amazing.
"lw yakin g mw nerusin hdup lg?emang mati enak apa?wong yng mati aj pngen hdup lg." klik tombol enter saya tekan untuk mengirim tulisan ini. Tidak ada kata-kata yang lebih indah yang bisa saya pikirkan untuk menghibur boboii. Apa kata-kata saya tedengar kasar ya?? saya mulai bertanya-tanya dalam hati. but i think that We all must have the courage to discover ourselves. Saya mencintai boboii, saya yakin boboii tau itu dan saya yakin perasaan saya ini akan sampai padanya entah dengan cara apa.
"Itulah....gw ga mau mati...cmn karna parno sama kejadian masalalunterlalu takut ngadepin masa depan....dgn ga sadar gw kyk gtu..skr stlh keerasa bangun dgn kpala berrat bbadan gw sakit smua'y...dan gw ngerasa gw bodoh..m.mabok smp ga kontrol gtu...disisi lain gw jg pgn ketawa ngetawain diri gw sndiri,maksudnya ngetawain kelakuan gw smlm...‎​​ƗƗªªƗƗªª  ƗƗªªƗƗªª ™. Nyesel gw...bkn nyesel mabok'y...nyeseel ga kontrol'y....gw tll ngebebasin imajinasi gww smlm..."
Boboii kembali mereply instan message. Saya tahu boboii tengah tertawa miris saat ini. Saya mengerti dan saya pernah. i have ever been like boboii do.
Ingin rasanya saya terbang ke tempat boboii, memeluk dia. Ingin rasanya meminjam pintu ajaib doraemon atau apapun yang bisa membuat saya berada di dekat boboii saat ini.
I LOVE YOU !!!!! nothing else to say, be brave, be strong, more, more, more, and more again. Boboii....... how i can tell you what amazing you are.

19 Okt 2011

harganya berapa?

Tiba-tiba sebuah kecupan hangat mendarat di pipi kiri saya. Selalu di sebelah kiri, sangat dekat dengan bibir. Sudah pasti saya tahu siapa pelaku "iseng" nya. Tidak sembarangan orang dong di "hadiahi" ciuman. Dia bilang ciuman itu mahal. Bukan ciumannya, tapi harga kasih sayang di dalamnya. Tidak ada harganya, eh..... bukan yang benar tidak ternilai harganya.

18 Okt 2011

all regrets (buat Rany)


Saya tidak pernah benar-benar berfikir bahwa kebiasaan sharing kami akan menuntun kami pada suatu masalah atau akibat yang besar. Semua baik-baik saja pada awalnya. Dan memang baik-baik saja. Tapi apa yang kita anggap baik dan apa yang kita pikir baik itu belum tentu berlaku bagi orang lain juga. Belum tentu di terima dengan baik pula. Saya benar-benar merasa tidak ada masalah sampai saya mengalami kejadian itu hari ini. Untuk seorang sahabat yang jauh disana. Maaf........
Ribuan maaf mungkin tidak akan cukup. karena saya tidak bisa memperbaiki apapun. Mungkin lw juga marah karena catatan ini bisa mengulang kembali memori tertentu. Maaf... Maaf... Maaf yang setulus-tulusnya. Tidak tersirat sedikitpun pikiran untuk membuat akhir seperti ini.

Sesa (a) t

Saya bukan atheis!!!!!
Saya percaya tuhan itu ada. Saya hanya ingin lebih mengenalnya. "Jangan memikirkan Dzat Tuhan tapi pikirkanlah ciptaanNya." Begitulah kira-kira inti dari semua jawaban yang Saya terima dari beberapa orang. Tentu saja saya masih menginginkan jawaban yang lebih memuaskan.
Seseorang berkata pada Saya "Pada mulanya tuhan menciptakan matahari dan planet-planet." Tapi tidak ada seorangpun yang menyaksikannya bukan? Katanya tuhan maha baik, tapi disaat bersamaan ia juga menghukum. Tentu saja Saya bingung akan hal ini. Kalau tuhan membalas kejahatan saya dengan hukuman (konsep surga-neraka) maka apa bedanya tuhan dengan saya? Mungkin manusia diciptakan untuk bersalah, itulah sebabnya tuhan menjadi maha pengampun. Bahkan Saya belum mengenal tuhan sebaik setan mengenalNya. Setan sudah bertemu tuhan, bicara padaNya, bahkan melakukan tawar-menawar dengan tuhan. Tapi kenapa mereka tetap tidak bisa menjadi baik? Dan lalu saya?????? Hanya seorang manusia yang masih meramu pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan untuk mencapai suatu pemahaman. "Siapa tuhan?" atau "apa?" Bukankah kita harus mencintai - Nya? Lalu bagaimana kita bisa mencintai - Nya jika kita tidak mengenalNya.?

17 Okt 2011

Asing

"Kamu enggak solat?" Pertanyaan Pak Han siang ini mengaetkan saya. "Belum, n'tar pak." Saya merasa bersalah.



Saya ingat buku karya seseorang bernama Farida yang saya baca di Gramedia Sabtu lalu. Penggalan cerpen Berjudul Tuhan. Hanya saya baca sekilas, tapi isinya sungguh menarik perhatian saya. Orang asing itulah tema besar yang ia ambil dalam buku kumpulan cerpennya. Selesai salat Saya menunduk, Berfikir tentang Tuhan. Kembali terlintas cara pandang yang Farida ungkapkan tentang tuhan dalam cerpennya. Ada dua pemikiran yang terlintas saat anda membaca sebuah buku. Pertama anda akan merasa "Benar..itu persis seperti apa yang saya alami." yang ke dua anda akan merasa "Jadi seperti itu. Saya belum pernah benar-benar mengalami hal-hal seperti itu." Saya menunjukkan gejala-gejala bahwa saya mengalami yang pertama. Masih berfikir tentang tuhan. Saya tahu tuhan itu ada. Tapi kapan Saya merasakannya. Bicara denganNya? Saya baru saja salat kan? Ya sudah... Saya baru selesai memuji-mujiNya kan? Ya sudah... Apa cuma segitu saja kewajiban saya padaNya? sudah selesai? Dia ada, dia maha hebat, Saya sudah menyembahNya. Ya...sudah. Saya tidak usah masuk neraka. Saya sudah solat. Tidak ada yang akan memarahi saya karena tidak solat. Saya bukan orang yang religius, tapi ya... Saya solat seperti orang-orang yang lainnya. Apa saya sok beragama? Apa sih Tuhan buat saya? Apa tuhan cuma orang asing? Saya melakukan ritual itu tapi tidak mengerti menyembah siapa. Enggak nyaman sama tuhannya dan menganggap tuhan itu orang asing yang kerjanya nge'hukum-hukumin manusia.

"Tuhan apa kabar?"
"Ya.... ini saya. Kadang-kadang saya mencoba bertemu dengan Mu."
"Kita jarang bicara ya........"
"Apa Engkau di sana?????"
"Hallooo........ Tolong jawab saya."

Capek


Aku menguap...Tiga hari ini aku sering sekali menguap. Rasa lelah tidak juga hilang dari tubuh walaupun aku sudah berusaha tidur lebih awal setiap malamnya. Apalagi hari ini. Setelah menghabiskan waktu satu hari penuh berjalan-jalan di kawasan kota tua Jakarta utara hari minggu kemarin, ditambah dengan penutupan Renang di kawasan kuningan, benar-benar sukses membuat rontok ketahanan tubuh saya.
Capek......

14 Okt 2011

I'm sick of this SHIT

Jalanan Jakarta tidak tampak lenggang meskipun malam telah berkuasa. Wandi mengantar saya lagi sampai di depan pintu stasiun malam ini. Saya berbelok ke kiri menyusuri trotoar yang penuh oleh gerobak-gerobak jajanan menuju pintu masuk stasiun. Lampu merah menyala di persimpangan. Sejenak saya ragu-ragu melangkah. Malas pulang ke rumah tapi tidak tahu pula harus kemana.
Suasana hati sedang tidak seindah bulan purnama yang menggantung di langit jakarta malam ini. saya ambil MP4 dari dalam tas dan segera saya putar lagu-lagu Avril Lavigne untuk membunuh rasa yang menyebalkan ini.

I didn't give a damn what you say to me
I don't really care what you think of me
Cause either way you're gonna think what you believe
that's nothing you could say that would hurt me

Avril mulai berteriak-teriak semangat di telinga saya. Baiklaaaaaah....................... Saya pun berlari menuju peron 12 mengejar kereta yang sudah mulai meninggalkan stasiun.

I'm sick of this SHIT, don't deny
You're a waste of time
i'm sick of this SHIT, don't ask why...

13 Okt 2011

Penyimpangan Facial Wash

"Brak.........." suara pintu yang menghubungkan ruanganku dengan kantor sebelah terbuka.
"Makan.....Makan......." Suara Cemprengnya bu Emi membahana di seluruh ruangan.
Seperti mendapat komando kami semua berkumpul mengambil jatah nasi masing-masing, aku sih santai saja di belakang, mempersilakan yang lain untuk mengambil terlebih dahulu. Saat itu Ratna masuk dengan muka celingak celinguk mencari saya, karena saya tidak tampak di depan monitor seperti biasa.
"Eh.... Disitu tho. Baru gue mw nanyain lo" katanya tersipu waktu melihat aku yang sedang senyum-senyum melihat wajah bodohnya yang celingukan.
"Ayo makan." seruku sambil menyodorkan bungkusan nasi padang dengan tulisan AYAM BAKAR yang hurufnya jelek-jelek hampir tidak terbaca. Aku tahu Ratna pasti memilih nasi dengan lauk ayam bakar itu. Bukan berarti aku bisa baca pikiran orang ya, tapi karena kami ............. satu hati mungkin.
Kami makan di ruangan ku yang memang kosong. Kalau ada pak Har biasanya kami memilih Lantai paling atas kantor untuk menikmati makan siang seperti ini. Karena sesi makan siang juga sering diisi acara Curhat yang tentunya tidak enak bila sampai terdengar oleh orang lain yang belum kami percaya.
Hup...satu suapan ayam bakar terakrir sukses mendarat ke dalam bibir tebal Ratna. Ratna kurang menikmati makanannya akhir-akhir ini karena sakit giginya. Hampir 3 minggu belakangan dia selalu mengeluhkan masalah gigi ini pada ku. diluar itu semua gerakan mengunyah Ratna jadi terlihat sedikit lucu. hahaa...tapi aku tidak sampai hati juga menertawakannya.
"Yu..ah cuci tangan." kata Ratna di sela-sela kunyahan terakhirnya.
"hhhmmm....." aku mengiyakan sambil menyelesaikan satu seruputan teh hijau dari belakang meja. "Nih sabunnya bawa." Aku menyodorkan facial wash pada Ratna. Bukan hand soap, tapi sering kami pakai untuk membasuh tangan juga.
"Kita tuh pake Ginian buat cuci tangan biar tangan kita enggak jerawatan." Suatu hari Ratna berkata pada ku karena aku memprotes kenapa facial wash ini malah di pakai untuk cuci tangan.
"uuuh.... Dasar cah gemblung." Aku menjitak kepala Ratna yang cekikikan. Sejak saat itu Facial wash ini kami pakai untuk mencuci tangan. Sebuah penyimpangan tampaknya, tapi aku menyukai Ide-ide tak terduga ini.
Kami masuk kamar mandi bersama-sama, "Yah mati airnya." aku memutar-mutar Kran air yang memang tidak mengeluarkan air itu. Akhirnya kita pakai cara klasik deh, mengguyur tangan kita yang belepotan bumbu ayam bakar dengan air dari gayung. Tangan kiri ku menggenggam ujung gayung dan menuangkan airnya sedikir-sedikit ke tangan kanan kami. Ratna berjongkok dan mengeluarkan Tube facial wash dengan tangan kirinya. Pertama telapak tanganku, kemudian dia. Kami berdua membuat gerakan mengepal dan membuka dengan tangan kanan masing-masing untuk membuat busa dari facial foam yang sudah di tuangkan tadi. Sedikit kesulitan karena lazimnya cuci tangan itu ya kedua tangannya di pakai. bukan dengan cara sebelah tangan begini. Ratna melihat sekilas kearah ku "Eh....Begini aja" serunya sambil meraih tanganku, dan kami mulai membuat gerakkan seolah-olah sedang mencuci tangan seperti biasa. tapi bedanya tangan kami sama-sama tangan yang sebelah kanan. Alhasil lebih tampak seperti bersalaman dari pada gerakan cuci tangan. Dua detik kemudian tawa kami pun meledak. Tak kuat menahan rasa geli yang seperti menggelitik syaraf-syaraf lelucon kami. Aku menatap wajah Ratna yang memerah menahan kegelian yang sama. matanya berbicara
"bego banget kenapa enggak dari tadi."
"iya...udah tau susah cuci tangan begini."
"udah doooong ketawanya, gue jadi enggak bisa berhenti ni."
"Lagian cara lo tu aneh-aneh semua bikin gue ketawa."
Tawa kami berderai-derai, menyenangkan sekali rasanya. Entahlah apa ini bisa disebut lucu oleh orang lain, tapi aku bahagia bisa bertemu Ratna di kantor ini. Sebagian besar pikiran kami cocok. Dan aku mulai menyayanginya.
"HUUSS......JANGAN BERISIK." Teriakkan seseorang dari lantai atas menyadarkan kami. Kompak kami diam sambil menutup mulut yang masih menahan tawa yang terlihat jelas. Bahagia, tanpa suara. Dan tidak perlu seorang pun untuk mengerti apa yang terjadi pada kami.

12 Okt 2011

a best friend maybe more .....


Ratna bergegas menuju halte Trans jakarta pagi ini. Masih terkantuk-kantuk karena semalam kurang tidur. Jalannya pun sedikit aneh, mungkin menahan perih karena luka lecet di tumit dan kelingking kakinya. Pagi ini cukup sejuk dan tentu saja sangat ramai oleh antrian para pengguna jasa trans jakarta yang sudah berbaris rapi menunggu bis yang akan mengantarkan mereka menuju dunia petualangan. Bekerja. Cepat-cepat bergabung dalam antrian itu walaupun Ratna sebenarnya tenggelam dalam dunianya sendiri. Dia hanya berharap bisnya segera datang dan segera memulai dunia petualangannya hari ini.
Orang pertama yang ditemuinya di kantor pastilah saya, walaupun ruangan kerja kami berbeda sebetulnya. tentu saja pagi ini pun demikian. Senyum mengembang begitu tatapan mata kami bertemu pagi itu. Kebisuan yang aneh diantara kami selalu tampak membingungkan bagi mereka yang kebetulan melihat. Tidak demikian yang terjadi, Kami saling bercakap-cakap melalui tatapan mata. Aneh memang, entahlah kami bisa saling mengerti tanpa bantuan kamus.
"kamu ngomong apa si sayang?" aku memulai percakapan yang terlihat lebih manusiawi dari sekedar "tatapan" kami.
"Noh kaki gue, lecet-lecet semua. Ampun dah."
"Katanya deket? Ko sampe lecet-lecet gitu. lo pake sepatu apaan kemaren?"
"Jauh tau. Udah mana harmoni ngantri lama banget. Gue pake sepatu yang bahan jeans itu. Nyesel jadinya, tau gini gue pake sepatu yang lain aja kemaren."
"eit....Jangan ngeluh, harusnya bersyukur dong siapa tau emang dapet rezeki yang lebih baik di situ. kalo pun enggak, ya....anggap aja pernah jalan-jalan ke daerah jakarta bagian sana.hahahaaa...." Nada bicaraku riang sedikit menghibur.
Ratna mengangguk menyetujui ucapanku. "balik ah..Gue banyak kerjaan ni"
kembali saya menatap mata Ratna "baiklah, selamat bekerja sayang." begitu kira-kira kata yang Saya ucapkan pada Ratna. Ratna mengerti dan dia balas tersenyum pada saya "oke.. yang semangat ya."
BERSYUKUR itu memang kata-kata mujarab yang membuat saya tetap bertahan sampai saat ini.

11 Okt 2011

self is good,both are better sometimes :)

Sendirian itu menyenangkan, tapi kadang ada saat-saat tertentu dimana saya enggan sendirian :) Seperti sore ini. sebenarnya ini waktu yang sangat sempurna untuk "Menyendiri" tapi saya sedang ingin ditemani sekarang.
"Pulang bareng yu." Saya menggandeng tangan Wandi yang baru saja masuk ke ruangan kerja saya.
"Pulang sendiri ya hari ini? kehilangan partner udah kaya kepala sama buntut aja ni lo berdua."
Saya nyerir-nyengir mendengar analogi Wandi tentang hubungan saya dengan Ratna, teman satu kantor yang sekaligus merangkap jabatan sahabat terdekat saya saat ini. "Bisa kali mas......" aku menambahkan dengan aksen geli menahan tawa ke kalimat barusan.
"Oke deh, kalo mau nungguin gw."
no problemo... Saya senang berlama-lama menghabiskan waktu di luar rumah. Ada sesuatu yang mengharuskan saya pulang lebih malam sekarang tentu membuat saya seperti menemukan pembenaran terhadap diri saya sendiri.
"Jadi.... Mau kemana ini?" Wandi sudah siap dengan motornya satu jam kemudian.
"Tesation dong ah." saya jawab ngasal aja maksud saya stasiun.
"macet ah... kenapa enggak ke halte busway aja?"
"Enggak, orang pengen jajan dulu ni.
"Mau makan apa emang?"
"Mau ikut??" Mata saya berbinar-binar, Wandi selalu punya ide menarik untuk kesenangan berkuliner.
"oke...Mau kemana?" bisiknya 2cm dari bibir saya.

10 Okt 2011

Senyuman disaat hujan


Aku tidak mengerti kenapa kaki ini terus melangkah menyusuri jalanan berdebu sore itu. Padahal langit sudah terlihat berat oleh awan mendung yang akan segera tumpah. Hawa pengap jakarta serasa bertambah puluhan kali sore ini. "Pulang lagi aja ini udah mau hujan ay, lw ga bawa payung lagi." sesuatu dalam hati ku berbisik. Yah...namanya juga orang sudah punya janji, bukannya janji itu adalah semacam hutang? Bagiku iya.. Mungkin itu yang membuat aku terus memacu langkahku menuju halte transjakarta yang sudah tampak. hanya beberapa meter lagi.
Bukannya tanpa alasankan ke-ngototan ku untuk tetap keluar rumah sore ini?Hahahaa....tapi dalam hati aku mengakuai satu alasan yang lain. Aku menyukai senyumannya. Dia yang aku tahu tengah menunggu kedatanganku di sore yang mendung ini. Terimakasih telah memgatur pertemuan yang menyenangkan ini ^_^
dua hal yang aku sukai hari ini. Aku suka hujan no matter what. dan aku sangat suka senyummu yang terbingkai hujan sore ini.

8 Okt 2011

sotomie soto


Ini malam kedua Rahma dan juga Pak Ade tentunya memacu Avanza hitamnya di jalanan jakarta utara menuju sentiong. Sotomie yang direkomendasikan pak Beni senin sore kemarin sukses membuat saya dan rahma penasaran untuk memcicipi rasanya. Selasa sore kemarin saya dan rahma juga sebenarnya sudah jauh-jauh datang ke kedai sotomie itu, tapi sayang kami belum beruntung mencicipi sotomie enak seperti yang di deskripsikan pak Beni. "Warungnya tutup pak, enggak jualan hari ini" begitu keterangan yang kami dapat dari seorang ibu-ibu yang kebetulan melintas waktu kami berdiri di depan kedai sotomie malam itu. Ya.....berkat rasa penasaran yang sebenarnya lebih di dominasi oleh rasa lapar ini kami berdua, saya dan rahma yang tentu saja di antar oleh pak ade malam ini kembali ke sentiong untuk menghilangkan rasa penasaran kami. Jam di dasbor mobil menunjukkan angka 6.49 waaah..... hampir mencapai jam 7.00 malam. Pengapnya jakarta bebcampur dengan kemacetan dan keramaian jalanan malam ini semakin membuat adrenalin terpacu. Come on...come on...detik detik itu terasa semakin menegangkan seperti dalam adegan-adegan film-film horor yang penuh kejutan. Menurut informasi yang saya dapat sotomienya biasanya sudah habis kalau terlalu malam datang ke situ. Bahkan ada yang menyebut jam 7.00 malam saja sudah kehabisan kalau sedang tidak beruntung. Rahma terlihat pasrah saja bersandar di jok mobil, tapi mimik wajahnya tetap jelas memperhatikan kekhawatiran yang sama.
"Drrrrrrrrtt....." Handphone saya bergetar 2 kali mengisyarathkan ada SMS yang masuk "Nyampe mana?"
SMS dari mas Ridwan, seorang teman yang berjanji juga untuk makan sotomie malam ini.
Rahma melirik waspada "Mas Ridwan, tanya kita dah nyampe mana?" aku menerangkan pada rahma "Masih dijalan mas, lw nyampe mana?" klik tanda send aku pencet dan tidak berapa lama kemudian balasan SMS pun datang lagi. "di sentiong, gw di depan hotel tiga nur, bener gk?"
"Hotel tiga nur dimana ya?" tanya ku sebagai respon dari SMS barusan. "Tiga nur di depan sana, bilang Ridwan suruh jalan lagi kearah sebtiong gitu, kita tunggu di depan gangnya aja." pak Ade memberi instruksi pada kami.
Dan......Apakah kami berhasil mendapatkan sotomie malam ini????????
owh gosh...can u guess it???

6 Okt 2011

cerpen kolaborasi part #4

Febi tersenyum, menatap mataku. "boi, Aku........"
Tak sempat febi melanjutkan kata-katanya, kelu. Sayup-sayup masih terdengar alunan musik jazz dari arah panggung cafe. Mata febi seperti menerbangkan ribuan kupu-kupu yang entah berasal dari mana, semakin banyak dan semakin menghipnotis ku. "Feb....," segera aku selesaikan kalimat itu setelah acara menahan nafas dan menelan ludah "enggak mau pulang sekarang??ntar kemaleman enggak enak."
oh....god!!!!!! How crazy life can be??
Bego...bego...bego.....!!!!!!! Stupid boi!!!!!!!! kenapa jadinya yang keluar malah ngajakin pulang sih?
Febi mengangguk tanda menyetujui ajakan bodoh ku itu.Fuuhh.....memang tampaknya belum ada yang bisa aku lakukan untuk membuat febi lebih nyaman berada di dekatku selain "kenyamanan" pundak yang sudah sering aku pinjamkan untuknya.
Gerimis mulai turun saat kami meninggalkan bangku cafe malam itu. titik-titik airnya tercurah ke bumi dalam kesunyian yang membuat boi meradang. mungkin begitupula febi. Entahlah malam di cafe ini, cafe kenangan boboi dan febi terasa sangat abu-abu.

5 Okt 2011

Cerpen kolaborasi



stuck.....lama kami terdiam, tenggelam dalam pikiran kami masing-masing. Aku mengerti apa yang Febi rasakan saat itu, tapi aku bisa apa? Dia bercerita seolah-olah bisa memasrahkan nasibnya kepadaku. Padahal aku sendiri sudah mulai pasrah. Begitu banyak yang terjadi dalam kehidupan kami, ya... aku dan febi. sehingga kami tampak seperti dua orang buta yang berjalan bergandengan mencari sebuah tujuan. Tapi mungkin febi masih punya secercah harapan, karena itu dia masih bisa "memaksa". dan itulah yang membedakannya.

Apa sebetulnya yang febi harapkan? Aku mulai bertanya pada diri sendiri. Ah....... Tentu saja itu pertanyaan bodoh karena jawaban Febi sudah pasti berbeda dengan jawabanku. Sebab kami pada dasarnya memang berbeda, ditambah lagi sekarang masing-masing sedang berada dalam suasana batin yang berbeda.
mata febi mengandung mendung dan aku diam-diam berharap bahwa mendung itu tidak akan berubah menjadi tetesan-tetesan air yang jatuh di pipi dan hidungnya yang bangir. Saat itu beribu pertanyaan bagaimana, kenapa, dan apa banyak sekali melintas ruang pikiran kami yang kosong. tapi aku tidak ingin membebani febi dengan ribuan pertanyaan itu yang aku yakin dia pun tidak mengerti apa jawabannya.