someone like you

17 Okt 2011

Asing

"Kamu enggak solat?" Pertanyaan Pak Han siang ini mengaetkan saya. "Belum, n'tar pak." Saya merasa bersalah.



Saya ingat buku karya seseorang bernama Farida yang saya baca di Gramedia Sabtu lalu. Penggalan cerpen Berjudul Tuhan. Hanya saya baca sekilas, tapi isinya sungguh menarik perhatian saya. Orang asing itulah tema besar yang ia ambil dalam buku kumpulan cerpennya. Selesai salat Saya menunduk, Berfikir tentang Tuhan. Kembali terlintas cara pandang yang Farida ungkapkan tentang tuhan dalam cerpennya. Ada dua pemikiran yang terlintas saat anda membaca sebuah buku. Pertama anda akan merasa "Benar..itu persis seperti apa yang saya alami." yang ke dua anda akan merasa "Jadi seperti itu. Saya belum pernah benar-benar mengalami hal-hal seperti itu." Saya menunjukkan gejala-gejala bahwa saya mengalami yang pertama. Masih berfikir tentang tuhan. Saya tahu tuhan itu ada. Tapi kapan Saya merasakannya. Bicara denganNya? Saya baru saja salat kan? Ya sudah... Saya baru selesai memuji-mujiNya kan? Ya sudah... Apa cuma segitu saja kewajiban saya padaNya? sudah selesai? Dia ada, dia maha hebat, Saya sudah menyembahNya. Ya...sudah. Saya tidak usah masuk neraka. Saya sudah solat. Tidak ada yang akan memarahi saya karena tidak solat. Saya bukan orang yang religius, tapi ya... Saya solat seperti orang-orang yang lainnya. Apa saya sok beragama? Apa sih Tuhan buat saya? Apa tuhan cuma orang asing? Saya melakukan ritual itu tapi tidak mengerti menyembah siapa. Enggak nyaman sama tuhannya dan menganggap tuhan itu orang asing yang kerjanya nge'hukum-hukumin manusia.

"Tuhan apa kabar?"
"Ya.... ini saya. Kadang-kadang saya mencoba bertemu dengan Mu."
"Kita jarang bicara ya........"
"Apa Engkau di sana?????"
"Hallooo........ Tolong jawab saya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar