someone like you

28 Mar 2012

Sering Kali

Sering kali dia berkata "Kita semua harus memerangi setan yang berusaha menyesatkan arah langkah kita. Orang-orang tertentu dikelilingi setan di sekujur tubuhnya sehingga mereka sulit untuk melepaskan diri. Bagiku iblis adalah makhluk jahat yang terlihat jelas. Dan ketika aku melihatmu. Kau anak perempuan. Aku tahu iblis yang kau perangi hanya satu, tetapi sangat kuat. Iblis itu adalah nafsu amarah."
Ya... Amarah memang tiada habisnya. Kita memiliki banyak sekali alasan untuk meluapkan amarah. Bahkan jauh diluar kendali kita. Tapi bukan amarah yang menghuni hatiku. Hanya saja kesabaran dan kebijaksanaan dalam melihat sesuatu tidak lagi seiring.

27 Mar 2012

Enggak ngerti 2

Yuuu mari disambung lagi masalah cowok yang lagi pura-pura sakit ya...
Selain enggak keren banget, menurut gue cowok yang tiba-tiba bilang "Gue sebenernya sakit Jantung/Lever/Kanker, whatever lah" sampe dia hampir END. itu berarti dia cuma lagi caper doang. Beda mungkin kalo si cowok itu adalah pacar kita atau sahabat kita sendiri itu berarti mereka emang bener-bener mau nunjukin kondisi mereka yang sebenernya. Tapi kalo cowok yang baru kenal apalagi nothing special between us tiba-tiba bilang "Gue sakit" di depan gue eeeehh..... Hellow APA URUSANNYA??
Cowok caper adalah cowok yang paling ngeselin dan bikin capek karena mereka akan "memaksa" setiap cewek buat ngelayanin setiap tingkahnya. Enggak dewasa, Enggak ada bagus-bagusnya. justru hal ini nunjukin kalo si cowok itu sebenernya sangat menginginkan dan membutuhkan seorang cewek disampingnya (Kasian banget). Cowok model begini juga mengindikasikan sisi playboy dalam dirinya, keliatan dari suka membual,"berbohong" (caper yang sampe bilang kalo dia sakit itu adalah kebohongan), lebih parah lagi kalau dia suka mengeluarkan kata-kata gombal.
Gue sebagai perwakilannya cewek cuma bisa bersimpati dan bilang "kasian banget deh lo". Saran gue: Enggak usah caper buat menarik perhatian cewek karena itu malah nunjukin KEPURA-PURAAN dan KETIDAKTULUSAN. Cewek pastinya lebih seneng sama cowok yang bisa memberi perhatian dari pada sama cowok yang nyari-nyari perhatian. So.... ga ada gunanya caper :p

26 Mar 2012

enggak ngerti 1

Gue enggak ngerti dimana kerennya, saat seorang cowok mencoba mencari simpati seorang cewek dengan berpura-pura sakit? Saat sakit beneran aja males banget gitu dengerin ceritanya. Maksud gue, kalo emang lagi sakit enggak perlu banget dicerita-ceritain apalagi di gembar-gemborin ke orang-orang. Pliss deh... Cemen banget sih!! Gue Ayu Roslina. Gue Cewek dan kalau pun gue sakit. Sampe hampir mampus juga males banget sih cerita-ceritain kelemahan diri gue sendiri. Ngarep apa?? Diperhatiin? Dikasianin? Dikasih simpati? No Way ya. Siapa dia yang cerita itu? Sahabat gue bukan, sodara juga bukan.dan intinya postingan ini akan bersambung besok soalnya ini udah mepet waktu pulang yah.

20 Mar 2012

Oneng

Ke-Onengan sangatlah manusiawi, tapi bukan untuk terus dipelihara. Ya... karena kurangnya "kesadaran diri" dalam melakukan sesuatu, gue sering lepas kontrol. Beberapa kali gue ngelakuin ke-Onengan. Untungnya gue cuma oneng pada saat-saat tertentu saja. Saat lapar, saat enggak cukup tidur, saat marah, saat sakit, saat BeTe, saat terlalu sedih atau terlalu senang. Seperti begini, kalo elu masuk ke kamar gue, lo akan menemukan banyak banget barang-barang "ajaib". Benda ajaib itu adalah mereka yang ada dan bertebaran di sekeliling gue tapi enggak satupun dari mereka yang gue perlukan. Dan lalu tiba-tiba saat gue lagi butuh itu barang mereka tiba-tiba *Trrriiiiiiiiing* menghilang entah kemana. Sisir, tanktop, celana pendek, bros, kunciran rambut, itu baru sebagian dari benda-benda ajaib gue. Dan kemaren siang ATASAN gue berhasil menemukan bukti ke-Onengan dalam kerjaan gue beberapa bulan yang lalu. Transaksi kelewat, kaga gue masukin jurnal. Oke...jadilah Gue hari ini harus mengurut mundur lagi meriksa kerjaan dari bulan Januari. Gue sadar ke-Onengan memang bukan hal yang baik. Apalagi kalau samapai merugikan orang lain karena ke-Onengan kita sendiri.

19 Mar 2012

your false

Ya!!!! Ini adalah salahmu! Membiarkan semua pikiran terkutuk itu merasuki aku. Salahmu membiarkan aku merana sendiri. Salahmu meninggalkan aku. Salahmu membuat aku mempunyai terlalu banyak waktu untuk berpikir. Salahmu membiarkan keliaran ini menguasai. Bila sampai detik ini ada tindakan lain yang akan berakibat lebih jauh dan lebih dalam lagi, itu semua adalah sepenuhnya kesalahanmu.

14 Mar 2012

MENYERUPUT KOPI DI WAJAH TAMPAN

Ia baru saja datang. Kopi saya sudah dingin sekarang. Seharusnya setengah jam yang lalu ia ada di sini. Saat minuman kesukaannya ini masih mendidih sepanas api. Biarlah. Ini tetap harus dilakukan. Dalam sekali sentak minuman ini pindah ke wajahnya yang tampan.
"Gigolo", begitu kata teman-teman. Kata yang pernah ibu ucapkan ketika bertengkar dengan bapak, sebagai laki-laki yang suka main perempuan. Saya sempat berpikir kalau semua laki-laki di dunia ini gigolo. Karena semua laki-laki pasti senang main perempuan. Setelah agak dewasa saya baru tahu kalau gigolo biasanya dibayar. Buat sisanya - Yang tidak mengeruk uang dari badan perempuan - saya temukan kata lain yang lebih brilian: bajingan. Kata ini saya dapat dari Mbak Kus, pembantu rumah tangga kami yang dihamili supir tetangga.
Lalu harus saya sebut apa laki-laki ini? Saya tidak tahu persis. Saya hanya tahu ada yang berubah dari wajahnya. Wajah yang biasanya benderang setiap matanya melemparkan tatapan. Mata yang biasanya menyimpan kesejukan setiap kali rindu dihati saya butuh untuk ditentramkan.
Sekarang mata itu mengerjap cepat. Kelopaknya bergerak hebat mengusir kopi yang terciprat. Sepasang tamu restoran yang duduk di sebelah kami melirik kaget. Lalu berbisik-bisik sambil sesekali melempar pandangan.
Saya seperti melihat ekspresi Mbak Kus di wajah tamu-tamu restoran itu. Nyinyir! Sedikit harap tersempil di dada, semoga saja sebentar lagi tamu-tamu di cafe ini akan duduk berurut menghadap utara mengurai rambut mereka dan mulai mencari kutu. Karena kepala mereka yang dipenuhi curiga pastilah akan jadi sarang yang nyaman untuk kutu kupret penghisap darah.
"Kamu sudah gila?!" bentaknya sambil memamerkan gigi merah yang dipenuhi darah kutu. Sebuah tamparan melayang di pipi saya. Tamparan Bapak. Saya hafal benar rasanya. Pedas dan panas. Membuat telinga berdenging sebentar lalu wajah terasa kebas. Di kulit pipi saya telah terukir sidik jari dan lelipit permukaan telapak tangannya. Karenanya tamparan seperti itu tidak lagi menyakitkan.
Ia terlihat bingung melihat saya bergeming tanpa hilang senyum.

.....................................................................................................................................................................

Waktu. Haruskah saya menyalahkan waktu? Mengapa saya tidak menyalahkan ia yang sedang berkhianat dan berubah laknat? Padahal sebelum piring keramik itu menghantam jidat apa yang dilakukannya pada saya adalah sebuah tindakan bejat. Karena, bagaimana ia mampu membuka ruang yang selama ini saya jaga rapat-rapat, dan menghuninya hanya sesaat, lalu dengan mudahnya ia minggat?
Sebenarnya banyak sudah pelajaran yang saya dapat. Dari Ibu. Dari Mbak Kus. Tapi seperti kata bapak. Saya memang bodoh.
Wajahnya terlihat gusar. Dahinya berkerut tanpa darah. Dia semakin mirip bapak. Semua kalimatnya terdengar sama:"Kamu bodoh". Kalimat yang paling pantas saya persembahkan untuk ibu. Ibu yang hanya bisa menumpahkan kemarahannya ke bapak yang jarang pulang dengan satu kata:"Gigolo". Ibu yang mengisi waktu dengan berbagai lelaki ketika bapak tidak dirumah. Ibu yang berakhir hamil seperti Mbak Kus. Ibu yang tidak pernah berhenti bertindak bodoh. Dan bapak yang tidak pernah berhenti berkata saya bodoh diatas kebodohannya menerima kebodohan ibu.
Seharusnya ada yang berteriak cut dan menghentikan adegan tolol ini. Tapi skenario ini terlalu rumit. Bahkan sang sutradara seolah kelimpungan menghadapi plot yang terbengkalai di depan matanya. Dan yang terjadi selama bertahun-tahun terus saja terjadi. Semua pelakon dalam sandiwara ini sibuk beradegan sendiri-sendiri. Sayangnya ini bukan film horor kampungan, dimana setiap peran satu-persatu dibunuh oleh sesosok arwah penasaran. Hingga lelah saya menunggu, Tak juga ada karakter yang mati dalam cerita ini. Ibu tetap hidup. Bayinya hidup. Mbak Kus hidup. Bapak tetap hidup. Hanya hati saya yang mati. Sampai akhirnya laki-laki ini datang dan menghidupkannya kembali.
Jangan salahkan saya jika mengharapkan akhir sempurna dari cerita ini. Saya tahu, kisah hidup selalu punya akhir terbuka seperti cerita fiksi. Namun dari semua akhir yang ada, tak bolehkah saya memilih satu yang berakhir bahagia?
Jika saya sutradara atau penulis cerita, akan saya ubah adegan-adegan bodoh ini. Akan saya kawinkan ibu dengan laki-laki yang bukan gigolo. Lalu akan saya jadikan dia perempuan alim yang tidak suka mengumbar kelamin. Akan saya bunuh bapak sebelum sempat menampar saya. Akan saya kembalikan Mbak Kus ke desa sebelum sempat mengandung benih dari seorang bajingan.
"Akan saya buat kamu cinta saya, seperti saya cinta kamu."

Wajah di depan saya bukan lelaki tampan yang saya cintai. Tapi hanya dialog itu yang ada di kepala saya. Hanya dialog itu yang saya punya. Dia mengangguk maklum. Kemudian menggeser sebuah nampan berisi wadah obat melewati besi putih yang membatasi ruangan sempit ini. cafe ini aneh sekali. seharusnya cafe tidak dibatasi jeruji besi.
"Ayo diminum". suaranya hangat penuh cinta.
Saya menunduk malu melihat sepatu putihnya yang bercahaya di lantai dansa. Saya menenggak butiran pil itu. Rasanya tidak pahit, hanya hampa. Membuat kepala dan dada saya seperti samudera tenang yang terbentang luas tanpa halangan. Pria berbaju putih itu tersenyum. Mengangguk dan melangkah pergi.

1 perempuan 14 laki-laki: 15

12 Mar 2012

Eternal

Malam pekat menaungi derai tawa kami. Tanpa jeda sampai matahari mulai naik. Luka itu seakan lenyap dan menguap. Tanpa tanya, tanpa tangisan, karena kami bersama.

10 Mar 2012

Hanya

Hanya dengan sedikit malu, akhirnya aku harus akui. Keberadaan cintamu dalam hatiku yang kau renangi. Rasa resah singgah bila terjadi perang emosi kau dan aku. Jangan pernah menyanjung cinta, bila tak mengerti maknanya cinta. Satu terindah dalam dirimu kini ada di jiwaku. Ku inginkan cerita cinta terindah bagaikan dalam dongeng. percintaan berujarkan rindu asmara kita akan kah lama?
Dalam hati ku terhibur bila senyum mahal mu merebak. Rasa resah singgah bila terjadi perang emosi kau dan aku. Jangan pernah menyanjung cinta bila tak mengerti makna nya cinta. Satu terindah dalam dirimu kini ada di juwaku. Ku inginkan cerita cinta terindah bagaikan dalam dongeng. Percintaan berujarkan rindu asmara kita akankah lama?
Jangan pernah menyanjung cinta bila tak mengerti maknanya cinta. Satu terindah dalam dirimu kini ada di jiwaku. Ku inginkan cerita cinta terindah bagaikan dalam dongeng. Percintaan berujarkan rindu asmara kita akankah lama?




By: Melly goeslaw

8 Mar 2012

Kadang-kadang ya...

kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku. Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic. Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang. Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu. Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas. Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya.. Padasaat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama meisha, temannya Mario saat dulu kuliah. Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita. Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja. Aku mulai mengingat-ingat 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario , setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan. 


Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario
tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya,” Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau makan juga? uhh… dasar anak nakal, sini piringnya, ” lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario , tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan….aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun ! Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang kerumah saat ulang tahun perka wina n kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku. Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2. Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya. 


Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta , aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian. Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnyasama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya, dan memanggilku, ” Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha ?” Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat
elektronik itu, 


"Dear Meisha, Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah
merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku. Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya. Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika
cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan. Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku
dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart. yours,

Mario."


Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku. Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain. Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan diamplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya. Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa
heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.
Betapa tidak berharganya aku.. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku.. Betapa malangnya nasibku. Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya



Setahun kemudian… Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga. 
” Mario, suamiku…. Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja dikantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu
seutuhnya.. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku… Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa
saja untukku….. Ternyata aku keliru…. aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario . Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, ” kenapa, Rima ? Kenapa kamu mesti cemburu ? dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku ?” Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya. Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau
inginkan. Istrimu, Rima” 

Di surat yang lain,
“………Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang
penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha……” 
Disurat yang kesekian,

 “…….Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku. Aku telah berubah, Mario . Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah……. Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan
menantinya……..”

Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya… dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya. Disurat terakhir, pagi ini…
“…………..Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor. Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit. Tahukah engkau suamiku, Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?………”


Jelita menatap Meisha, dan bercerita,
” Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus melambai- lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi…… aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante….. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak……” Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa. Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.
"Dear Meisha, Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2 dan selalu
berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar…. Inikah tanda2 aku mulai mencintainya ? Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku…. Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi,
Mario."



***Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita..***

Realize


"Gue nangis gara-gara ga punya sepatu, sampai gue ngeliat orang yang ga punya kaki" 
Well.... beberapa hari yang lalu gue baca sebaris kata-kata itu dari TL seorang temen. Gue ga mikir ada yang spesial dari kata-kata itu, paling juga dapet copas apa dapet dari majalah, buku, whatever..... Sampe pagi ini. Actually, pagi ini gue bangun lebih pagi dari biasanya. And, you know what?? Something make me realize this morning. Bahwa betapa spesialnya sebaris kata-kata yang gue baca di TL itu. I get it, gue ngerti itu artinya apa sekarang. Apa karena dinginnya udara depok di pagi-pagi buta begitu, apa karena suara rintik hujan yang berbunyi tak-tok-tak-tok di genteng kamar kostn gue?? enggak ngerti juga... Tapi yang jelas perasaan gue jadi kebawa-bawa mellow (padahal enggak perlu banget sampe begitu). Intinya selalu bersyukur. Jangan pernah membanding-bandingkan. Apa yang gue punya, apa yang dia ga punya. Manusia itu emang diciptain ga sempurna. Saat gue terlibat pembicaraan dengan si A, gue bisa tau kalo dia lagi dalam kesulitan. Kemudian gue berbincang-bincang dengan B, dia pun menceritakan masalahnya sama gue. So..... Liat aja deh Enggak bakalan ada satu orangpun yang bisa terlepas dari MASALAH. Sometimes, i think too hard on the problems i face, so i forget that there are many people who have more serious problems than i am. What would you just think about your problem in life? Ofcourse, no. Jangan sampai gue jadi lupa buat terus bersyukur.

6 Mar 2012

apaan sih?

Dan ...... mulai lagi deh 2 hari ini kurang tidur. Padahal baru kemarin sabtu bisa dapet pengganti istirahat yang lumayan, walaupun dengan pusing-pusing seharian ditambah cakaran kucing di mata kiri gue. Terimakasih.... Sampe saat ini pun gue belom sembuh juga. Suasana hati lagi berada di zona "aman-aman" saja, dan ada yang tampak lebih GALAU di ruangan sebrang sana. 2 Orang!!!! Yaps...bener banget ada 2 orang. Gue cuma lagi mikirin seorang temen. Barusan nelepon trus cuman ngomong begitu doang....Yea, kadang-kadang emang suka aneh. Kadang-kadang males banget. Tapi, yah...gimana lagi gue kan temennya (^-^) dan...1 lagi ni, gue baru tahu hari ini kali Rihana itu ternyata baru berumur 24 tauh. Oh...gosh, (/_\)

2 Mar 2012

memBlok-M

Hedeh....ampun deh ni para wanita karier yang doyan shopping. Bukan kelas singapore atau plaza indonesia,hahahaa.....Hasilnya adalah badan pegel-pegel setengah mampus. Dan ditambah masuk angin yang ga sembuh-sembuh karena harus pulang diatas jam 10.00 pm. dengan mata sepet dan berkantong-kantong tas belanjaan (yang sebenernya semuanya enggak perlu-perlu banget dibeli) 3 kali naik turun kopaja-mikrolet-mikrolet dari blok-M sampe ke Depok. Oh...terimakasih Tuhan, karena Gaji bulan ini juga ikut terkuras habis. Tidur ga berkualitas yang hanya beberapa jam dan harus bangun pagi lagi buat mengejar KRL jam 6.57 am. besok paginya. Sungguh sesuatu hidup di Jakarta ini. Anyway....Nanti sore sudah menunggu cosmopolitan edisi maret yang harus di ambil juga. Kapan bisa dapet istirahat yang layak??? (-_--")

1 Mar 2012

tik tok

Jam sepertinya bergerak lambat banget hari ini. Gue berusaha menghabiskan waktu dengan mencoret-coret, membaca komik, memperhatikan pergerakan TL. Apa saja untuk membunuh kebosanan ini. Sebenernya gue udah berusaha ngerjain kerjaan. Cuma dari tadi melototin monitor tapi pikiran gue malah terbang kemana-mana. Rasanya enggak nyaman. Kok malah begini terus dan bikin enggak sabar. Ah...Udah deh, cape dibahas terus juga. Cepatlah datang sore hari. Semoga Ratna dan Ami bisa menghapus kegalauan ini walaupun cuma sementara. Semoga....