someone like you

19 Jun 2013

Kepompong

Sampailah di bulan ke delapan sejak kepindahan gue ke sini. Bergelung dalam kepompong dan terpisah jutaan tahun cahaya dari "dunia" tempat gue berpijak dulu. Keterasingan gue disini kadang memberikan kenyamanan tersendiri. Gue menyapa "dunia" ini dengan GUE sekarang tanpa perlu menjelaskan siapa GUE sebelum sekarang ini. Who do realy care juga!!! Dari mana gue, siapa gue, atau apalah itu semua asal usul dan ini itu ribet. Mereka cukup tau gue sekarang. Status gue sekarang. Dan tau gue sebatas pengetahuan mereka sekarang. Mereka dalam tulisan ini maksudnya orang-orang luar yang punya kepentingan intetaksi minim sama gue. Meteka yang ada di sekitar tapi ga penting, cuma sebatas pergaulan basa basi demi menjaga keakraban dan sopan santun. Selain perasaan nyaman saat terbebas dari pertanyaan ribet itu ini ditengah lingkungan yang "asing" ini pastinya ada perasaan minornya juga. Mantan karyawan yang sekarang lagi jobless pasti tau rasanya. Haha.... banyak aktifitas dan rutinitas dan habit yang minus dari setiap hari yang harus tetep dilalui 24 jam ini. Kehilangan, kesepian, jenuh, takut, blablabla.... dan pengunduran diri dari orbit "tatasurya" yang gue jalani ini, sungguh sangat bikin stress. Apalagi saat banyak SMS yang gue delete tanpa gue reply. Or wearing a mask tiap muncul pertanyaan ini itu saat gue ga bisa mengabaikan SMS dan telepon genggam yang terus menjerit2 minta dijawab. Yeah.... belum saatnya diceritakan. What must i do? Ini saat2 terberat dalam fase kepompong yang gue rasain. Dengan perasaan sedih dan berdosa terutama sama orangtua dan keluarga gue sendiri. Gue udah membohongi mereka. Dan gue sendiri dalam kepompong ini berpikir ini semua bisa menghapus jejak2 kesalahan gue pada mereka semua. Gue yakin ini yang terbaik...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar