someone like you

21 Des 2011

Seseorang


Siang ini saya membaca sebuah note facebook seorang teman yang sudah lama sekali saya lupakan. Entahlah siang ini saat merasa bosan dengan rutinitas saya mulai mencari sumber "bacaan" untuk menghilangkan kejenuhan ini. saat saya mereview list note yang di tag ke account facebook saya, saya "menemukan" sebuah puisi yang ditulis oleh Dia beberapa tahun yang lalu. Account facebook teman yang saya maksud sendiri sudah me-remove account saya, entah sejak kapan karena saya juga tidak menyadari hal itu. walaupun demikian saya masih bisa melihat note's nya yang di posting melalui facebook. 



"saya sudah 23 tahun. Sudah saatnya saya menentukan jalan hidup saya kedepan. Saya tidak ingin menikah, saya ingin "domestic partnership" saja (itupun masih saya pelajari). Saya juga sudah tidak peduli cibiran orang. sejak kecil saya selalu jadi cibiran orang hanya karena saya seorang transgender pria. :)"

Jujur saja, saya tidak terlalu terkejut dengan apapun dalam deretan huruf-huruf di layar monitor saya. Saya hanya berfikir bagaimana bisa Dia mempunyai keberanian semacam itu untuk mengakui keadaan dirinya yang sebenar-benarnya. Saya cukup mengenal dia beberapa tahun lalu sebagai seorang teman yang sama-sama mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang sama di SMA. Fakta ini tidak terlalu mengejutkan. Tapi pengakuannya ini yang tetap membuat saya berfikir kok bisa??? berani banget membuat pengumuman seperti itu.
Oke...Saya tidak akan men-Judge dengan memberikan komentar apapun mengenai orientasi seksual sahabat saya ini. It's all his choice absolutelly. Hanya rasanya ada beberapa poin pemikiran yang sama dengan apa yang saya pikirkan juga.
 Kami bukan termasuk manusia yang hidup dengan patuh dibawah bayang-bayang garis "aturan yang umum" kami tidak peduli tepatnya. Kami menghormati kaidah yang dianut oleh "umum" tapi kok ya..Rasanya yang menyebut dirinya "umum" ini malah yang tidak bisa menghormati kami.
Konflik, Represi, tekanan, kami kalahkan dengan "membaca" dan "menulis". Ini adalah obat yang ampuh untuk ketidakteraturannya mindset kami. Karena ide-ide dan kreasi yang dianggap "tidak umum" ini tetap membutuhkan jalan keluar dan wadah untuk menampungnya.
Kesendirian. Entah kenapa kami sepertinya sama-sama menikmati saat-saat teraliensi dari lingkungan sekitar. Entahlah karena saya sendiri menarik kesimpulan ini dengan sangat subjektif.hehehehee.......


Tidak ada komentar:

Posting Komentar