someone like you

3 Des 2011

proses protes


Saya sering protes. Rasanya menyenangkan jika bisa beradu argumen dengan lawan bicara yang dianggap "berat" dan mempunyai penguasaan materi yang mumpuni untuk setiap persoalan. Rasanya puas jika bisa mengungkapkan "kebenaran" menurut versi "benarnya" saya. Apa saya ini pemberontak? Berjiwa liar? atau ya... memang saya menghayati peran oposisi di setiap script? Enggak ngerti juga kenapa begitu. Pagi ini saya baca blog seorang teman yang isinya tuh,,,,,, hhhhmmm.....*mikir* apa ya??? Isi blognya itu bisa di bilang bener-bener DIA banget. Khas dia. ya iya laaahh...namanya juga blog.hahahaha....*garuk-garuk pala*
Hhhmm....Anyway, cuma keingetan aja waktu baca blog itu kok rasanya seperti sedang didepan cermin besar dan melihat bayangan kita sendiri dalam cermin itu. Positifnya...ternyata saya bukan satu-satunya yang punya hobby protes.hehehehe.. Saya senyum-senyum sendiri membaca rangkaian kalimat yang terjalin di situ. Oooo.... Jadi begini rasanya menjadi penonton yang melihat sang aktor menginterpretasikan emosi yang tersirat dalam skenario? seru juga, hehehhe...mungkin orang-orang tua yang pernah saya protes juga sempet punya perasaan yang sama waktu ngeliat saya protes dulu ya. Wew..Hahahahaa... Hari ini cukup puas dengan membaca blog, terus senyum-senyum, Chatt sama orang yang di maksud, senyum-senyum lagi, posting blog, sambil senyam-senyum. hahahhaa...udah berapa kali ya saya ketik huruf H sama A berulang-ulang??? ^_^ nice....

1 komentar:

  1. Oposisi...itu memang baik, tapi bukan untuk menjatuhkan lawan melainkan oposisi untuk memperjuangkan diri karena itu hak diri..hi..hi..

    BalasHapus