someone like you

19 Agu 2011

at that moment


Dia datang sedikit terlambat sepertinya. Dari luar jendela angin menghantarkan bau tanah yang tersapu rintik gerimis. Suasana kota bandung hari ini sangat abu-abu karena hujan yang tak juga reda. Entah kenapa aku selalu menyukai momen-momen saat hujan turun seperti ini. Ada memori tertentu ketika hujan. Jadi aku putuskan untuk tetap membuka jendela kamarnya dan menikmati aroma yang ditinggalkan hujan. Walaupun angin yang masuk cukup untuk membuat aku menggigil kedinginan, tapi aku sangat menikmatinya.
Aku masih duduk mematung di depan laptop, bisa jadi sudah berjam-jam. bahkan kamarnya pun sudah menjadi sangat familiar sekarang. setelah sering menghabiskan sebagian besar waktu ku yang begitu kosong di sini. Menunggunya pulang seperti melewatkan tahun-tahun tanpa cahaya. Begitu gelap dan kosong...
Tapi kedatangannya baru saja membawa suatu kelegaan yang lain. Dengan kelambanan yang alami dia menjatuhkan kepalanya di bantal yang aku peluk untuk menopang sikut diatas pangkuanku. Bisa aku rasakan rambutnya yang basah dan wajahnya yang lengket karena hujan. Begitu tenang menatap wajahnya yang terpejam. Wajahnya bergeser ke samping. Hidungnya menelusuri perutku. Salah satu sisi wajahnya menempel di dada ku, mendengarkan detak jantung ku. Hanya diam.... Diam dan terpejam. Lama kami 'berbicara' dalam kebisuan ini. Lalu dengan hati-hati aku belai pipinya, ku usap lembut kelopak matanya. Dia melingkarkan tangannya memeluk pinggang ku. Dengan sangat pelan ku condongkan tubuhku mencium keningnya. Dia bergerak...... Matanya tidak terpejam kali ini. Rasanya begitu manusiawi saat bibir ku menyentuh bibirnya yang hangat. Dia menatap ku, dan kami tersenyum :)
i love that rain, i love bandung, i love that moment. .I love you at that time.

1 komentar:

  1. bismillah. kunjungi http://transblogfauzan-indonesia.blogspot.com. SILAHKAN DISAMPAIKAN KEPADA KELUARGA, SAUDARA, DAN TEMAN2 YANG LAIN.

    BalasHapus