Diawali nabrak tukang sayur. Gue yakin seyakin-yakinnya kalo yang salah itu abang sayurnya, kampreeeet!!!!! itu abang malah ngeledekin gue. Cabut aja buru-buru. Lagi ga mood gue ribut sama abang-abang ga jelas dan ga penting di gang sempit kaya gini. Fuuuh......... Buru-buru jalan malah bikin gue nabrak kucing, nabrak tukang jamu, nabrak pantat motor, nabrak lusinan bahu orang di sepanjang koridor stasiun, pada ga punya mata kali ni orang ngalingin jalan gue. dan terakhir ni *semoga* di stasiun gue nabrak mas-mas yang lagi bawa kardus segede gaban. "Anj*****ng." Spontan ni ya, dengan sangat fasih meluncur dari mulut gue. And What the hell happened after this Fu*king word i said is hampir semua mata ibu-ibu, bapak-bapak, mbak-mbak, mas-mas, abang-abang, om-om, tante-tante, ade-ade, engkong, ncang, ncing dengan kompaknya ngelirik ke arah gue. Plisss ya anda-anda semua ga usah lebay begitu, belom pernah liat cewek se-CAKEP gue, apa belom pernah liat anj*ng??
ini adalah cerita tentang saya yang sangat mencintai fajar. waktu yang indah saat fajar. dan memulai lagi satu kehidupan baru saat fajar datang.
someone like you
3 Nov 2011
2 Nov 2011
1 Nov 2011
masih berusaha
Aku tidak ingin melihat air mata itu lagi karena alasan yang sama. Aku sudah cukup merasa terasing di duniaku sendiri. Aku terdiam memandang cermin di depan ku. Rasanya aku semakin mengerti hubungan ini. Tidak ada sesuatu yang bisa dijadikan pegangan, kecuali memaafkan orang-orang yang di kasihi atas kekhilafannya membiarkan keliaran menguasai dirinya. Atas semua kesakitan-kesakitan yang dilakukannya. Aku sudah cukup banyak mendengar hal-hal aneh bersama manusia yang aku anggap sebagai manusia diatas standar manusia normal ini. Dan juga dengan segala keadaan batin ku saat ini. Hanya satu hal yang berusaha aku ingat dan aku cerna dengan baik, Hiduplah dengan kebaikan dan saling memaafkan, maka itu akan menuntun kita pada kehidupan yang baik.
Langganan:
Postingan (Atom)