Kalau semua derita ini akan menjadi masa lalu pada akhirnya, kenapa harus dijalani dengan kepedihan rasa. Tegarlah, kuatlah karena semua itu akan lebih indah untuk dikenang nantinya.
Kalau kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, kenapa tidak dinikmati saja. Meratap, menangis pun tidak akan merubah apa-apa.
Kalau semua luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya, kenapa harus dibiarkan meracuni jiwa? Tabah dan bersabarlah.
Kalau semua kebencian dan kemarahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya. kenapa harus diumbar seenaknya?? Menahan diri mungkin lebih berpahala.
Kalau sebuah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Pintu taubat akan selalu terbuka daripada terus tenggelam di dalam kesalahan yang sama.
Kalau Harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya, kenapa harus di kukuhkan sendiri? Menjadi dermawan justru akan melipatgandakannya.
Kalau cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka kenapa harus ingin memiliki dan selalu bersama. Saling mengerti dan saling memberi akan jauh lebih berarti.
Kalau bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya, berbagilah, agar kebahagiann itu terasa lebih bermakna.
Kalau hidup ini akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Ciptakanlah sebanyak mungkin kebaikan, jangan isi hidup ini dengan kesia-siaan.
Suatu hari nanti, Saat semua telah menjadi masa lalu
Aku ingin ada di antara mereka, Yang beralaskan di atas permadani
Sambil bercengkerama dengan tetangganya, Saling bercerita tentang apa yang
telah dilakukannya di masa lalu, Hingga mereka mendapat anugerah itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar